Dalam melakukan pembinaan pada peserta didik, yang lebih populer dilakukan oleh guru adalah menyediakan waktu konsultasi dan mentoring. Dalam kedua sesi inipun yang dominan terjadi adalah memberikan masukan/nasihat dan tips-tips yang seringkali berangkat dari sudut pandang/pengalaman guru yang bersangkutan. Pada kasus atau situasi tertentu, metode tersebut baik dan pas.
Namun demikian, dalam konsep merdeka belajar yang berpihak pada anak, ada satu model pendampingan/pembinaan guru yang perlu dibudayakan, yaitu coaching. Sesi konsultasi, pemberian nasihat, dan mentoring memang tetap diperlukan, namun bila kita hendak memberikan lebih banyak stimulasi dan membangkitkan komitmen pribadi yang lebih powerful, coaching memberikan peuang lebih besar.
Dalam konsep coaching, murid melakukan eksplorasi dan pemberdayaan dirinya. Bahkan dalam menyelesaikan masalah mereka sendiri pun ternyata mereka bisa.
Untuk dapat melakukan peran coach, tentu seorang guru harus mengalami sendiri bagaimana saat menjadi coachee serta tips-tips sederhana untuk memulai budaya coaching pada peserta didik. Untuk kebutuhan inilah, penulis (CGP) melakukan sesi pelatihan dan praktik coaching bagi rekan sebaya.
Comments
Post a Comment